Gending (28/10) – Penganugerahan guru profesional yang
diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan
Gending adalah sebuah bentuk penghargaan untuk guru Madrasah Ibtidaiyah di kecamatan
gending. Kegiatan yang baru pertama kali ada dan dimulai oleh KKMI kecamatan
gending telah sukses menjadi sebuah motivasi bagi para guru madrasah untuk
bagaimana kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi.
Ada enam guru terpilih yang mendapat penghargaan dalam
penganugerahan ini, diantaranya ialah Juara l Dian Eka Rosita dari MI
Muhammadiyah 2 Pendil, juara II Murniatiningsih dari MI Hidayatul Islam Pikatan
dan juara III Dian Eko Prasetyono dari MI Sunan Ampel Curah Sawo. Selanjutnya,
juara harapan I, II dan III diraih oleh guru dari MI Hidayatul Islam, MI
Muhammadiyah dan MI Darul Ulum Banyuanyar Lor.
Saat ditemui oleh crew Madrasah News di lembaganya, ibu
lasminingsih mengungkapkan kebahagiaannya kepada kami karena telah meraih dua
trophi dalam event penganugerahan guru profesional mi, namun beliau juga merasa
risau karena dibalik penghargaan ini ada tanggung jawab besar yang harus
dipikul. “Alhamdulillah, diluar dugaan lembaga kami mendapat dua trophy Penganugerahan
guru profesional, ini merupakan sebuah kebanggan besar bagi lembaga kami, namun
ini merupakan tanggung jawab besar bagi kami untuk mempertahankan bahkan
meningkatkannya lagi” tegasnya.
Tidak jauh berbeda dengan Ibu lasminingsih, ibu Dian Eka
Rosita (Juara I) & Ibu Sulis karuniawati (Juara Harapan II) juga
berpendapat yang sama, dengan kerendahan hati Ibu Eka Rosita menmbahkan “Kami
hanya menjalankan tugas kami sebagai pendidik sesuai dengan prosedur yang ada,
perkara kami mendapat penghargaan sebagai guru profesional, itu adalah rahmat
sekalugus amanat dari Allah SWT yang harus kami jaga dengan baik”.
Event
yang diselenggarakan oleh ketua KKMI Kecamatan Gending bapak Asbi Amrullah,
S.Ag bertujuan untuk memotivasi guru madrasah agar lebih meningkatkan
profesionalitasnya sebagai guru agar mampu menciptakan generasi penerus bangsa
yang berkualitas dan mewujudkan Madrasah Hebat Bermartabat. (Zen)
Gending (26/10)--Proses perhelatan pemilihan guru profesional berbasis penilaian kinerja guru (PKG) yang cukup panjang dan berliku, berakhir sudah. Puncaknya adalah penganugerahan guru profesional sebagai bentuk pemberian reward kepada guru yang bekerja secara profesional, baik pada tataran penyiapan perangkat dan dokumen pembelajaran maupun pada dimensi praktik pelaksanaan pembelajarannya. Kegiatan penganugerahan yang diselenggarakan oleh K3MI kecamatan Gending ini dihelat pada hari Sabtu, 26 Oktober 2019 di MI Dlauul Islam Brumbungan Lor Gending.
Kegiatan spektakuler ini dihadiri oleh Kepala MI se-Kecamatan Gending, para guru, Pengurus K3MI, pengurus IGRA, para pengawas Madrasah Wilker Kecamatan Gending dan semua stakeholders madarasah dan Kepala Desa Brumbungan Lor. Turut hadir pada acara ini, Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kab. Probolinggo, DR. H. Didik Heriadi, S.Ag., M.Pd.
Dalam sambutannya, Kasi Pendma menyampaikan apresiasi kepada semua stakeholders madrasah kecamatan Gending yang telah meng-create kegiatan ini, yang merupakan satu-satunya kegiatan rintisan di Kabupaten Probolinggo, tegasnya diiringi tepukan gemuruh hadirin.
"Semoga kegiatan ini menjadi bagian integral dari program Gerakan Ayo Membangun Madrasah (Geramm) yang menjadi program unggulan Bidang Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, "pungkasnya dengan penuh ekspektasi.
Para jawara dari kompetisi ini dipanggil satu-persatu untuk naik ke pentas oleh Pengawas MI kecamatan Gending, Saiful Ulum, MA., selaku juri otoritatif pada giat ini. Dalam suasana yang sangat menegangkan, sempat memompa jantung berdegup kencang, akhirnya para pemenang juga diumumkan. hasilnya adalah Juara l Dian E Rosita dari MI Muhammadiyah 2 Pendil, juara II Murniatiningsih dari MI Hidayatul Islam Pikatan dan juara III Dian Eko Prasetyono dari MI Sunan Ampel Curah Sawo. Selanjutnya, juara harapan I, II dan III diraih oleh guru dari MI Hidayatul Islam, MI Muhammadiyah dan MI Darul Ulum Banyuanyar Lor.
Sudah menjadi kelaziman, kegiatan ini ditutup dengan foto bersama kepala madrasah sebagai leading sector kegiatan ini bersama Kasi Pendma Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo dengan penuh kegembiraan (pewarta: Asbi Amrullah)
Pusdiklat Ciputat (9/10)--penutupan Diklat Fungsional Cawas Angkatan I dan II di Pusdiklat Ciputat, Rabu 9 Oktober 2019 oleh Sekretaris Badan Diklat di Aula Pusdiklat Ciputat Jakarta Selatan.
Dalam sambutannya, Prof. Ishom menyampaikan bahwa pengawas madrasah memiliki peran strategis dalam meng-endorse kemajuan dan peningkatan mutu madrasah.
Ketika pengawas berada di garda terdepan sebagai penjamin mutu madrasah, maka pengawas mesti profesional. Inilah signifikansi dan makna diklat sebagai instrumen dalam membangun kompetensi dan kapabilitas calon pengawas, paparnya.
Pada momen yang baik ini, prof. Ishom juga mengajak para Cawas untuk membangun kesadaran kebansaan dan ke-Indonesia-an. Karena pengawas dengan tusi supervisinya mampu memantau dan mengawasi perkembangan kesadaran nasional dan semangat patriotisme para peserta didik dan para pendidik di madrasah melalui supervisi akademik, lanjutnya.
Hasil survey menunjukkan bahwa para peserta didik kita, dewasa ini, sedang mengalami kontaminasi berpikir karena pengaruh hoax dan berita bohong yang diseminasikan oleh medsos yang tidak bertanggung jawab. Maka saatnya, pengawas tampil ke depan untuk meluruskan fenomena sosial-kultural yang mengoyak sendi kehidupan kebangsaan dan keberagaman kita yang 'pluralistik', pungkasnya.
Acara ini ditutup dengan lagu Syukur, sebagai tanda syukur para peserta diklat karena sudah menunaikan tugas-tugasnya secara optimal. [pewarta: asbi amrullah]
Pusdiklat Ciputat (7/10/2019)--Sebagai bagian yang inheren dari seluruh rangkaian kegiatan Diklat Jabatan Fungsional Calon Pengawas yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Ciputat Tangsel adalah studi lapangan (OL). Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan subject matter (materi pokok kepengawasan) yang sudah dicecap oleh para cawas dalam proses pembelajaran secara klasikal di kampus Pusdiklat.
Kegiatan studi Lapangan ini dilaksanakan tanggal 7 Oktober 2019, bertempat (lokus studi) di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, dengan sasaran Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas). Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh Cawas Angkatan II, yang berjumlah 29 orang, berasal dari 6 Provinsi, yaitu: Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo dan Papua.
Ditemui saat mengikuti kegiatan ini, Hardi Hasan Kundji, Cawas dari Gorontalo merasa senang sekaligus bangga bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Diklat Tenaga Funsional Cawas Angkatan II tahun 2019 di Pusdiklat Ciputat Tangsel.
"Kami merasa senang dan bangga bisa terpilih menjadi peserta diklat cawas 2019 di Pusdiklat Ciputat ini, kampus kebanggaan kita bersama. Tidak semua ASN/warga Kementerian Agama bisa belajar di sini. Pengalaman ini tidak akan pernah terhapus dalam tubir otak kami. Di samping, gugusan ilmu baru tentang kepengawasan yang telah mengisi memori kepala kami, tentu saja, akan sangat bermakna ketika kami jadi pengawas nanti, termasuk OL ke Pokjawas Kemenag Kota Jaksel ini akan menambah horizon pengetahuan kami," ungkap Hardi dengan penuh bangga.
Sekitar pukul 09.00 WIB rombongan dari Pusdiklat Ciputat telah memasuki area Kankemenag Jakarta Selatan, dan lansung disambut oleh Kasi Penmad Kankemenag Jakarta selatan, Drs. H. Marfuddin, M.Pd.
Turut mendampingi para Cawas dari Pusdiklat adalah H. Adeng Zainuri, Kabid Pusdiklat, didampingi para Kasi, Widya Iswara, dan panitia. Dalam sambutannya, Pak Adeng menyampaikan ucapan terima kasih kepala Kankemenag Jakarta Kota Jakarta Selatan yang diwakili oleh Kasi Penmad yang telah menfasilitasi kegiatan OL ini. Pak Kabid berharap kegiatan ini berjalan lancar dan sukses.
"Pemilihan lokus studi lapangan melalui beberapa pertimbangan, salah satunya karena Kankemenag kota Jaksel telah banyak menorehkan prestasi yang mengharumkan Kementerian."
"Dan semoga onggokan prestasi itu menginspirasi para Cawas untuk senantiasa berkiprah dan berprestasi ketika menjadi pengawas kelak," tegasnya, diiringi tepukan gemuruh hadirin.
Acara inti dari kegiatan ini adalah audiensi bersama pengurus Pokjawas. Lalu lintas diskusi menjadi ramai dan hidup ketika terjadi saling silang pendapat antara pengurus Pokjawas dengan para Cawas di seputar materi kepengawasan. Ada tiga tusi (tugas dan fungsi) pengawas yang di-highlight dalam sesi diskusi, yaitu: rencana dan pelaksanaan kepengawasan, evaluasi pendidikan serta pengelolaan dan pengembangan madrasah oleh pengawas.
Diskusi ini berjalan hampir 1, 5 jam, dan surprise bagi para Cawas khususnya, pada pukul 11.30 WIB kepala Kantor Kemenag Jakarta Selatan, Moh. Komaruddin memasuki ruangan disambut aplause oleh seluruh peserta diklat.
Beliau menyampaikan testimoni dan pengalaman ketika menjadi pengawas di Kankemenag Jakarta Utara. Dengan sangat artikulatif, beliau memberikan statement bahwa pengawas sekarang dengan topangan regulasi yang existing akan lebih hebat dan bermartabat karena sebagai penjamin mutu.
"Berbeda secara diametral dengan zaman dulu, di mana pengawas memiliki background yang beragam, ada yang dari KUA, dari PHU, atau dari Bimas sehingga tidak memiliki kompetensi dan pengalaman di dunia pendidikan. Sehingga mereka tidak memiliki standar kompetensi di bidang kepengawasan," tegasnya, dengan penuh semangat.
"Sehingga pengawas era saya dulu (Red--dengan mengelus dadanya) sangat utopis dan naif karena tidak mampu mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan, sebab tidak kompeten," tambahnya.
"saya yakin, terutama pada bapak ibu Cawas di ruangan ini, karena latar belakangnya adalah guru dan kepala madrasah akan membawa dampak perubahan pada progress dan peningkatan kualitas pendidikan madrasah," pungkasnya.
Ditemui menjelang akhir acara, Darussalim ketua kelas Diklat Cawas Angkatan II asal Sumatera Utara menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada ketua Pokjawas Kankemenag Kota Jakarta Selatan yang telah memandegani acara audensi ini. Semoga jalinan silaturrahim di antara kita tetap terjalin erat walaupun kita sudah berada di daerah kita masing-masing, tukasnya.
Di akhir acara, seluruh cawas dan Pengurus Pokjawas berpose bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Jakarta Selatan dengan penuh keakraban. [pewarta: Asbi Amrullah]
JAWA TIMUR--Upacara pembukaan Porseni MI Jatim dilaksanakan di Stadion Semeru, Kabupaten Lumajang, Selasa 24 Sepetember 2019. Turut hadir pada perhelatan akbar ini Plt. KaKanwil Kemenag Jatim didampingi para pejabat eselon, baik dari Kanwil maupun dari Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Turut hadir pula Bupati Lumajang bersama jajaran pejabat Pemda Kabupaten Lumajang.
Dalam sambutannya sebagai tuan rumah, Bupati Lumajang menyampaikan Selamat datang kepada segenap tamu undangan, para kontingen dan official dari berbagai daerah di Jawa Timur.
"saya merasa bangga dan senang, Kabupaten lumajang bisa terpilih sebagai lokasi ajang Porseni MI se-Jawa Timur. Semoga acara spektakuler ini berjalan sukses dan lancar," ungkap Bupati Lumajang, dengan rona penuh bahagia.
Porseni MI 2019 ini dibuka oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Amin Mahfud. Dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Bupati Lumajang yang telah menfasilitasi kegiatan Porseni MI se Jawa Timur ini. Juga beliau menghaturkan ucapan terima kasih kepada segenap pejabat, baik dari Kementerian Agama maupun dari Pemda Lumajang serta stakeholder madrasah se Jawa Timur.
"Kegiatan Porseni MI 2019 ini sebagai ajang kompetisi olah raga dan seni tidak akan sukses dan terlaksana tanpa dukungan semua pihak, terutama Bapak Bupati lumajang beserta jajarannya. Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam kami mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya," ucap Bpk. Amin, dengan sumringah.
"kami berharap melalui kompetisi ini terpilih para jawara yang bisa mengharumkan Kemenag Jatim di tingkat nasional. Oleh karena itu, jaga sportifitas dan fair game, tanpa merobek rajutan tali persaudaraan di antara warga madrasah," lanjutnya.
Yang menarik dan menjadi perhatian publik adalah penampilan tari glipang oleh siswa-siswi Muhammadiyah Gending Kabupaten Probolinggo. "Meskipun dari Kecamatan Gending tidak ada yang berlaga pada event akbar ini, namun kami masih menampilkan performa terbaik melalui seni tari glipang yang merupakan ikon dan kearifan budaya lokal kabupaten Probolinggo pada ajang ini," tegas Lasminingsih, kepala MI Muhammadiyah Gending.
Perhelatan akbar 2 tahunan ini dibuka oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenag Jatim Bpk. Amin Mahfud, dengan bacaan basmalah, diiringi riuh rendah tepukan para hadirin (pewarta: asbi amrullah).
5 Calon Pengawas Kemenag Jatim siap berangkat mengikuti Diklat calon pengawas di Pusdiklat Kementerian Agama, Ciputat, Tangerang Selatan.
Ditemui saat mentoring di MTsN 3 Pasuruan, Buardi selaku Mentor dari Pusdiklat menyatakan kesiapan para cawas paska pendampingan penyusunan Karya Tulis dan Rencana Tindak Pengawasan (RTP).
"Saya melihat semua cawas sudah siap untuk mengikuti In the Job Traing I ke Pusdiklat. Kami sudah membekali mereka dengan bekal yang akan dibawa sebagai persyaratan, seperti makalah kepengawasan dan RTP, " ungkap Buardi, ketua Pokjawas Kankemenag Kabupaten Probolinggo.
Ditemui di tempat yang sama, Rabdu Cawas dari Kabupaten Sampang juga berkelakar dengan menunjukkan kesiapan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka di Pusdiklat.
"kalau saya sudah sangat siap. Dak tau yang lain (Red---dengan penuh guyon). Yang jelas, siap lahir dan batin," tegasnya, dengan sangat confident.
Usai pendampingan, sebagai dokumentasi, para cawas berpose bersama dengan mentor dengan penuh kegembiraan.
Probolinggo (3/9/2019) Pertemuan guru-guru ASN Kemenag Kab. Probolinggo yang diperbantukan di RA/Madrasah swasta (DPK) berkonsolidasi di rumah Arifin Efendi (Ketua KKg) desa Klaseman, Rabu 3 September 2019. Mereka berkomitmen, sebagai watchdog madrasah, akan mengawal setiap kegiatan dan program yang telah dicanangkan oleh Kementerian Agama, khususnya Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma). Termasuk, para ASN DPK siap menggagas program-program terobosan (breakthrough) yang didesain untuk memberikan dampak perubahan pada madrasah (seperti: Lomba pemilihan guru profesional melalui instrumen PKG). Turut hadir pada kegiatan ini, ibu Hj. Siti Nur Fadila, S.Pd dan Bpk. Saiful Ulum, MA. selaku pengawas madrasah Kec. Gending. Dalam sambutannya, Siti Nur Fadila memberikan stressing dalam membangun komitmen yang kuat bagi individu ASN. "Langkah pertama dalam melakukan perubahan adalah membangun kesadaran dan semangat yang kuat pada diri ASN (internalisasi)," ungkap pengawas yang akrab disapa bu Dila. "step selanjutnya adalah berkolaborasi untuk mewujudkan program-program strategis dalam melakukan perubahan (eksternalisasi)," tambahnya. Di tempat yang sama, Saiful Ulum menyampaikan bahwa perubahan harus dilakukan secara kontinyu, istiqomah dan ikhlas. Karena perubahan itu, dalam sejarah peradaban manusia, dilakukan oleh orang-orang yang dalam dirinya sudah steril dari intrik dan kepentingan pribadi, serta memiliki daya juang yang tinggi dalam menggapai yang dicita-citakan. "ASN madrasah, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, mesti menjadi perintis dan penggerak perubahan di madrasah," tegasnya. Pada bagian akhir acara, para ASN dan pengawas madrasah berpose bersama dengan tangan terkepal sembari meneriakkan pekik "Madrasah hebat, bermartabat" dengan semangat membara. [pewarta: asbi amrullah]
Dalam rangka menyemarakkan Peringatan HUT RI ke-74 dan menyambut Tahun
Baru Islam 1441 H, segenap komponen Madrasah dari tingkat RA (Raudlatul
Athfal), MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah), dan (MA) Madrasah
Aliyah menggelar pawai kebangsaan bernuansa Islami dengan start MI Muhammadiyah
2 Pendil sampai finish MI Hidayatul Islam Pikatan, dengan jarak tempuh sekitar
3 KM.
Turut hadir pada acara ini, di sela-sela kesibukanya, Kasi
Pendidikan Madrasah (Pendma) pada Kantor Kementerian Agama Kab. Probolinggo Dr.
H. Didik Heriyadi, S.Ag., M.Pd. Dalam Sambutan pelepasan peserta, beliau
menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama
segenap stakeholder madrasah di Kecamatan Gending yang telah turut serta ambil
bagian dalam menyukseskan acara yang sangat semarak dan gebyar ini. Hal ini
menunjukkan bahwa madrasah masih eksis, dan akan tetap eksis, serta mampu
berdiri di garda terdepan sebagai model pendidikan inklusif masa depan yang
bisa mengawinkan antara nilai-nilai dan semangat kebangsaan dan cinta tanah air
dengan nilai-nilai universalitas Islam sehingga madrasah sebagai lembaga
pendidikan formal berbasis keagaamaan Islam mampu menghadirkan wajah Islam yang
rahmatan lil 'alamin, pungkasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh elemen
madrasah di Kecamatan Gending dari semua jenjang. Setiap lembaga wajib
mengikutsertakan minimal 50 orang siswa, didampingi guru-gurunya. Peserta
kegiatan ini meluber memadati ruas jalan dari Desa Pendil Banyuanyar sampai
Desa Pikatan Gending, yang diikuti hampir 2000 peserta.
Ditemui di tengah-tengah kegiatan, Pengawas
Madrasah Kec. Gending Saiful Ulum, MA mengatakan bahwa kegiatan seperti ini
seyogyanya menjadi kegiatan rutin tahunan sebagai media silaturrahim yang bisa
mererekat kan warga madrasah di Kecamatan Gending.
"Event seperti ini harus menjadi
agenda rutin madrasah sebagai media untuk mempererat tali silaturrahim antar
warga madrasah dan juga, madrasah dengan masyarakat luas, sehingga madrasah
senantiasa melekat di hati publik," tegasnya.
Masyarakat memberikan apresiasi dan
antusiasme yang meruah atas kegiatan madrasah ini. Buktinya, di sepanjang bibir
jalan yang dilalui pawai ini, masyarakat tumpek blek. Menurut salah satu warga
masyarakat yang menonton giat ini merasa lega dan puas krn acara seperti ini,
di samping menjadi hiburan bagi halayak ramai, juga menjadi tuntunan dalam
membangun kesadaran kebangsaan dan semangat cinta tanah air yang pelan-pelan
mulai tergerus oleh berita bohong, fitnah dan hoax.
"Kegiatan seperti ini bisa dijadikan
momentum untuk membangun kesadaran kolektif dan saling menghargai pluralisme,
khususnya bagi generasi muda penerus bangsa," kata ibu Halimah ketika
menyaksikan secara antusias acara ini.
Warna-warni corak langgam kreatifitas dan
inovasi kostum peserta mengindikasikan semangat kebhinnekaan dalam bingkai
persatuan dan kesatuan bangsa menjadi tema kegiatan kali ini.
Jayalah madrasahku, teruslah bergerak
membangun SDM yang nasionalis-religius di negeri tercinta ini! Amin.